Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, menggandeng UNICEF (Dana Anak-Anak PBB) untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui perluasan program literasi dan numerasi.
Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba saat ditemui di Manokwari, Selasa, mengatakan pemerintah daerah telah bekerja sama dengan UNICEF terkait pelaksanaan replikasi program dimaksud.
Program tersebut menyasar anak usia dini dan siswa sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 3, sehingga kemampuan membaca, menulis maupun berhitung mengalami peningkatan sesuai ekspektasi.
"Kami menggandeng UNICEF supaya anak-anak kami mendapat pendidikan dasar berkualitas, dan tidak tertinggal dengan daerah lain," kata Dominggus.
Menurut dia, program dimaksud sejalan dengan misi pembangunan Pegunungan Arfak, yaitu mewujudkan sumber daya manusia berkualitas melalui peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan.
Keterlibatan mitra strategis seperti UNICEF akan membantu pemerintah kabupaten memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih berada pada kategori rendah dengan skor 58,71.
"Kerja sama dengan UNICEF sangat bagus karena mendukung pemerintah daerah memperbaiki kualitas sektor pendidikan," ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Tanah Papua Aminuddin Mohammad Ramdan menjelaskan program literasi dan numerasi sudah diterapkan di sejumlah wilayah Papua selama kurang lebih satu dekade.
Pegunungan Arfak menjadi salah satu kabupaten yang baru menerapkan program tersebut, dan dalam pelaksanaan UNICEF bekerja sama dengan Pusat Kajian Kepemudaan (PUSKAMUDA).
"Program ini berhasil meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dasar siswa secara signifikan di beberapa daerah di Tanah Papua," kata Ramdan.
Baca juga: Diskominfo fokus bangun jaringan telekomunikasi di Pegunungan Arfak
Baca juga: Semangat perempuan-perempuan Arfak melestarikan noken
Berdasarkan data tahun 2024, kata dia, kurang lebih 40 persen siswa kelas 3 sekolah dasar di Kabupaten Pegunungan Arfak belum lancar membaca sehingga perlu dilakukan intervensi secara berkala.
Ada 20 SD dan 6 PAUD menjadi fokus pelaksanaan replikasi program yang diinisasi UNICEF, dan diharapkan pemerintah daerah setempat dapat mereplikasi ke semua sekolah di Pegunungan Arfak.
"Kami yakin program ini merupakan bagian dari upaya nyata mendukung pemenuhan hak setiap anak atas pendidikan yang berkualitas," ujarnya.
Secara nasional, kata dia, kurang lebih 47 persen siswa kelas 2 SD belum mampu membaca dengan lancar dan lebih dari 50 persen siswa kesulitan memahami konsep dasar matematika.
Tantangan itu semakin kompleks terutama di daerah terpencil seperti Pegunungan Arfak, karena keterbatasan infrastruktur pendidikan serta minimnya sumber daya pengajar yang kompeten.
"Implementasi tahun pertama (2024) di Pegunungan Arfak, kemampuan siswa membaca dan menulis di sekolah yang diintervensi meningkat," ucap Ramdan.
Direktur PUSKAMUDA Rissalwan Habdy Lubis berkomitmen mendukung UNICEF dengan menyiapkan generasi muda terlatih yang mampu menjadi fasilitator pelaksanaan program literasi dan numerasi.
Program itu tidak hanya berdampak terhadap peningkatan kemampuan siswa untuk membaca dan berhitung, tetapi memperkuat kapasitas guru maupun pendamping lokal melalui pelatihan berkelanjutan.
"Fokus jangka panjang adalah membentuk ekosistem pendidikan inklusif dan berkelanjutan, agar anak-anak Papua tumbuh dengan fondasi pendidikan yang kuat," ujar Rissalwan.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025