Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai sangat lazim Presiden RI Prabowo Subianto meminta para menteri di Kabinet Merah Putih untuk merapatkan barisan.
"Saya kira itu sangat lazim. Di mana pun seorang kepala negara pasti menghendaki para pembantunya untuk melaksanakan hal tersebut," ucap Eddy saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, instruksi Presiden tersebut agar para menteri dapat bekerja sama dengan baik.
"Saya kira Pak Prabowo 'kan ingin semuanya berjalan dengan derap langkah dan ritme yang sama," ucapnya.
Eddy melanjutkan, "Saya kira itu adalah bagian dari instruksi Presiden kepada para pembantunya agar mereka bekerja seirama, selangkah, dan secara koordinatif."
Baca juga: Menko PM sebut Presiden Prabowo minta para menteri rapatkan barisan
Baca juga: Hadiri halalbihalal Cak Imin Dasco minta tak bahas politik
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri untuk merapatkan barisan.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini menyampaikan pernyataan tersebut ketika ditanya wartawan mengenai pembahasan selama acara halalbihalal bersama dirinya pada Minggu (20/4) malam.
"Tadi Presiden juga menelepon saya, menyampaikan selamat halalbihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan," ujar Cak Imin di rumah dinas Menko PM, Jakarta, Minggu (20/4) malam.
Terkait dengan hal itu, Menteri Sekretaris Negara yang juga Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada kerenggangan di internal jajaran Kabinet Merah Putih.
Prasetyo mengemukakan hal itu ketika menanggapi arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta jajaran Kabinet Merah Putih untuk merapatkan barisan.
Menurut Prasetyo, arahan Presiden Prabowo yang meminta jajaran Kabinet Merah Putih merapatkan barisan merupakan upaya untuk tetap menjaga semangat.
"Jadi, maknanya merapatkan barisan itu tidak selalu sedang ada sesuatu, tetapi itu untuk menjaga semangat," ucap Prasetyo di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/4).
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025