Washington (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) pada Selasa (18/2) meningkatkan perkiraan kemungkinan asteroid "city-killer" 2024 YR4 menabrak Bumi pada 22 Desember 2032 menjadi 3,1 persen.
Peluang 1 banding 32 itu mengalami peningkatan signifikan dari estimasi sebelumnya yang hanya 2,8 persen untuk kemungkinan bertabrakan dengan Bumi dalam tujuh tahun ke depan.
Dalam beberapa pekan terakhir, peluang tersebut sempat berkisar di angka 2 persen berdasarkan pembaruan harian dari NASA.
Menurut badan antariksa tersebut, asteroid itu cukup besar untuk menyebabkan kerusakan lokal jika dalam skenario yang tidak diharapkan, benda langit ini benar-benar menghantam Bumi.
Namun, peluang tabrakan yang kini melebihi ambang batas 1 persen telah memicu pemberitahuan kepada badan-badan pemerintah yang terlibat dalam pertahanan planet, termasuk Kelompok Penasihat Perencanaan Misi Antariksa (Space Mission Planning Advisory Group) dan Kantor Urusan Antariksa PBB (United Nations Office of Outer Space Affairs).
Asteroid 2024 YR4 diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter (sekitar 130-300 kaki). Objek ini pertama kali terdeteksi oleh teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) yang didanai oleh NASA di Chile pada 27 Desember 2024.
Sejak saat itu, asteroid tersebut mendapat perhatian internasional seiring dengan terus berlangsungnya penelitian para ilmuwan terhadap peluang bertabrakan dengan Bumi.
Meski demikian, kemungkinan besar asteroid itu akan melintas tanpa menabrak Bumi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Serba-serbi Asteroid 2024 YR4 yang berpotensi hantam Bumi pada 2032
Baca juga: Teleskop survei langit milik China temukan dua asteroid dekat Bumi
Baca juga: Kajian: Kepunahan dinosaurus berhubungan dengan asteroid tipe C
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025