Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Nasional Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) Zainab Endang Rahayu menyampaikan bahwa perempuan berperan penting dalam membangun ketahanan keluarga, terutama di tengah era disrupsi yang semakin kompleks saat ini.
"Muslimah adalah tiang keluarga. Di tengah tantangan zaman, kita harus menjadi penjaga nilai-nilai luhur sambil tetap relevan dengan kebutuhan umat dan bangsa," ujar Zainab, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: DS Modest keluarkan set alat shalat Muslimah ringkas untuk bepergian
Ia mengingatkan bahwa keberadaan Muslimah ABI sebagai organisasi perempuan berbasis budaya Islam, juga memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan keluarga dan memperkuat masyarakat.
Zainab berharap organisasi yang berdiri sejak 2014 itu dapat berperan lebih besar dalam membangun ketahanan keluarga serta memperkuat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan agama.
Hal tersebut disampaikan Zainab saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Tertinggi Organisasi (MTO) I dan Kongres III Muslimah Ahlulbait Indonesia di Jakarta, Jumat (24/1).
Dengan tema "Ketahanan Keluarga di Era Disrupsi: Mewujudkan Organisasi Perempuan Berbudaya dan Berkearifan untuk Khidmat Keumatan dan Kebangsaan," acara tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat kontribusi perempuan bagi umat dan bangsa.
Baca juga: Diskominfo edukasi medsos finalis Puteri Muslimah Nusantara
Menurut Zainab, musyawarah tinggi itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perempuan tentang peran strategis mereka dalam organisasi dan masyarakat. Selain itu, kata dia menambahkan, acara itu juga bertujuan untuk memperkuat identitas serta kontribusi perempuan Muslimah dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam menghadapi tantangan pada era disrupsi seperti saat ini.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh. Di antaranya adalah Haris Burhani yang merupakan Analis Kebijakan di Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI. Haris menyampaikan apresiasinya terhadap MTO Muslimah ABI dan menegaskan bahwa organisasi perempuan berbasis keagamaan, seperti Muslimah ABI, memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas nasional dan pemberdayaan perempuan.
"Ketahanan keluarga dan bangsa sangat bergantung pada pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan ini bukan hanya soal kesetaraan, tetapi juga soal peran perempuan dalam menjaga keharmonisan keluarga yang akan berdampak pada ketahanan bangsa," ujar dia.
Baca juga: MPR: Peran "muslimah" strategis untuk lahirkan generasi tangguh
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025