Jakarta (ANTARA) - Operasi modifikasi cuaca (OMC) hari kelima dinilai berhasil mengurangi potensi intensitas hujan ekstrem di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Modifikasi cuaca dilakukan BPBD bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).
"Potensi curah hujan ekstrem dapat terkendali dengan pelaksanaan OMC, tercatat juga di beberapa stasiun penakar curah hujan tidak ada yang mencapai kategori lebat di atas 50 mm per hari," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo di Jakarta, Selasa.
Budi menjelaskan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah DKI Jakarta. Pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi.
"Bahkan hal ini juga didukung dengan proses penguapan air di wilayah Selat Sunda yang cukup cepat," ujarnya.
Baca juga: Modifikasi cuaca Jakarta fokus untuk antisipasi hujan ekstrem
Budi juga menambahkan bahwa potensi hujan ekstrem terpantau berhasil ditekan dengan catatan stasiun penakar di wilayah DKI Jakarta.
"Terpantau curah hujan intensitas sedang terdeteksi di wilayah Pulomas dengan intensitas 24 mm per hari," katanya.
Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta yang juga Juru Bicara OMC Tahun 2025, Michael Sitanggang menjelaskan strategi yang diterapkan pada hari kelima dengan melaksanakan dua kali sorti penerbangan untuk menekan hujan ekstrem.
Baca juga: Antisipasi cuaca ekstrem, DKI kembali lakukan modifikasi cuaca
Misi yang telah dilakukan dengan area penyemaian wilayah barat dan wilayah barat-barat daya-barat laut. "Area ini disasar untuk menurunkan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada siang hari," katanya.
Michael juga menjelaskan secara keseluruhan pelaksanaan OMC hingga hari kelima telah dilaksanakan sebanyak tujuh sorti penggunaan bahan semai sebesar 5,6 ton garam NaCl "food grade".
Langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk menekan potensi cuaca ekstrem dan mencegah bencana hidrometeorologi di wilayah DKI Jakarta.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025