Menteri Kependudukan: Menu MBG bagi ibu hamil hingga balita dibedakan

1 week ago 5

Kabupaten Bandung (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dilaksanakan dengan menu yang disesuaikan kebutuhan masing-masing kelompok penerima manfaat.

“Menunya nanti disesuaikan. Ibu hamil sudah diukur kebutuhannya, ibu menyusui beda, balita juga beda. Tidak mungkin balita usia tiga tahun diberi makanan yang keras. Semua ini dirancang oleh ahli gizi,” kata dia di Kabupaten Bandung, Selasa

Ia mengharapkan program MBG berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, prevalensi stunting di angka 21,5 persen dengan target turun menjadi 18 persen pada 2025.

Ia menekankan bahwa asupan gizi yang tepat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan generasi masa depan bangsa.

“Karena begini, itu ada hubungannya dengan hal stunting. Harapan kita dengan asupan gizi, pemberian nutrisi yang cukup dapat menurunkan angka stunting,” kata dia.

Baca juga: Presiden sebut MBG ikut bantu putar uang hingga tingkat desa

Berbeda dengan MBG bagi anak sekolah yang dapat disalurkan langsung ke sekolah, ujarnya, distribusi untuk ibu hamil dan balita lebih kompleks karena mereka tidak bisa dikumpulkan setiap hari.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan melibatkan tim pendamping keluarga (TPK) untuk mendistribusikan makanan langsung ke rumah penerima manfaat.

“Kami pastikan bantuan ini benar-benar diterima ibu hamil dan ibu menyusui, bukan dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Jangan sampai misalnya, makanan untuk ibu hamil malah dimakan oleh suaminya,” katanya.

Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional Nyoto Suwigyo menjelaskan program MBG memiliki dua segmen penerima manfaat, yaitu peserta didik mulai dari PAUD hingga SMA dan non-peserta didik, seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Ia mengatakan MBG untuk ibu hamil hingga balita saat ini masih dalam tahap simulasi, dengan target peningkatan distribusi secara bertahap hingga akhir 2025.

“Penerima manfaat yang sudah diverifikasi dan divalidasi. Selanjutnya dikomunikasikan dengan Badan Gizi Nasional, disesuaikan dengan kecukupan pembiayaan,” kata dia.

Baca juga: Damkar: Kebakaran dapur MBG di Tangsel akibat kebocoran gas

Baca juga: MBG untuk ibu hamil guna pastikan kecukupan gizi kelompok rentan

Baca juga: Pemerintah tanggapi pemanfaatan AI untuk pembuatan iklan MBG

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |