Jakarta (ANTARA) - Master Bagasi mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam upaya memperkuat ekspor produk asli Indonesia ke pasar global.
Sebagai loka pasar lintas negara pertama karya anak bangsa, Master Bagasi membangun kesepakatan bersama Kementerian Perdagangan untuk berkolaborasi guna memperluas akses produk lokal ke dalam mata rantai perdagangan internasional.
Chief Creative Officer Master Bagasi Dzulqurnain Ali Sahab menyebut pertemuan dengan Kementerian Perdagangan menunjukkan Master Bagasi dapat mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas dan berdaya saing.
"Dukungan dari Kemendag sangat berarti bagi kami. Dengan adanya sinergi ini, kami semakin optimis bahwa produk asli Indonesia bisa bersaing di kancah global," ujar Dzulqurnain dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi dan mampu mendunia. Dengan strategi promosi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Master Bagasi mendorong agar produk lokal dapat menjadi kebanggaan global, serta pelaku UMKM dapat naik kelas dengan masuk mata rantai perdagangan dunia.
Pendiri dan CEO Master Bagasi Amir Hamzah mengatakan platform ini dapat memudahkan produk lokal untuk diakses dan dikenal luas. Menurut Hamzah, ekspor berbasis business to consumer (B2C) memiliki peran penting dalam memperkenalkan produk Indonesia ke konsumen global.
Konsep ini dapat membantu UMKM menembus pasar internasional tanpa harus memenuhi persyaratan kompleks yang biasanya ada dalam skema B2B (business to business).
Dengan digitalisasi yang semakin berkembang, ekspor berbasis loka pasar menjadi solusi yang lebih inklusif dan efisien. Diaspora Indonesia pun dapat berbelanja berbagai produk nusantara melalui aplikasi platform tersebut.
"Kami membayangkan diaspora Indonesia adalah sebagai ambassador (duta) produk-produk lokal di luar negeri. Melalui Master Bagasi, kami berharap produk indonesia jangan sampai tergantikan dengan produk luar hanya karena aksesnya yang sulit," jelas Hamzah.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025