Jakarta (ANTARA) - Maka Motors yang saat ini memiliki Cavalry, sebagai senjata utama dalam memasarkan motor listrik di Indonesia diklaim memiliki tingkat efisiensi yang cukup terjangkau dalam hal pengisian daya baterai hingga perawatannya.
CEO & Founder Maka Motors, Raditya Wibowo mengungkapkan bahwa untuk mengisi Cavalry dari 0 sampai dengan 100 persen tidak sampai menyentuh harga Rp10 ribu. Dengan menggunakan kapasitas baterai sebesar 4 kWh, Cavalry diyakini dapat diajak jalan hingga 160 km.
“Harga di PLN untuk listrik rumah itu berkisar antara Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilowatt hour. Berarti, kalau dari 0 sampai full itu otomatis tidak sampai Rp10 ribu sih atau sekitar hanya Rp6 ribu sekian. Nah kalau nanti misalnya ngisinya nggak dari 0 otomatis (harga) di bawah itu,” kata Raditya Wibowo disela-sela kegiatan test ride Maka Cavalry dari Jakarta hingga Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/2).
Untuk pengisian daya baterai juga tidak selalu dilakukan setiap hari, dengan daya jarak jelajah hingga 160 km, ketika pengguna kendaraan hanya mencakup wilayah yang sangat terjangkau maka pengeluaran untuk biaya pengisian daya juga dapat ditekan.
Baca juga: Maka Motors: Hilirisasi nikel bisa tekan harga motor listrik
Baca juga: Maka Motors tertarik untuk ekspor Cavalry ke pasar ASEAN
Saat ini, harga per kWh yang sudah ditetapkan oleh PLN berada di angka Rp1.455 hingga Rp.1700. Sementara para pemilik Maka Cavalri yang mengisi daya listrik di showroom resmi mereka di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan, tidak dipungut biaya.
Efisiensi selanjutnya yang dapat diterima oleh para pemilik kendaraan motor listrik adalah biaya perawatan berkala. kalau di motor konvensional terdapat banyak komponen fast moving, seperti halnya pelumas, mesin dan lainnya.
Kalau di kendaraan listrik, pemilik hanya perlu mengganti beberapa komponen seperti ban, kampas rem maupun disc brake. Penggantian komponen tersebut juga memiliki jangka waktu yang terbilang cukup lama.
“Ban kita sebetulnya menggunakan ukuran yang cukup umum dan mudah ditemukan di pasaran. Range harganya juga bermacam-macam ada yang start di mungkin Rp200-Rp300 ribu per item,” jelas dia.
Sementara untuk kampas rem, hal ini tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki oleh motor konvensional. ketika komponen ini sudah menginjak angka 5 ribu sampai dengan tujuh ribu kilometer, komponen ini sudah saatnya untuk harus diganti.
Untuk harga sendiri, pihak Maka Motors mengklaim bahwa harga komponen kampas rem untuk Maka Cavalry ini tidak sampai menyentuh harga Rp100 ribu untuk satu setnya.
“Untuk brake pad juga sebetulnya sama, pemakaian normal berkisar antara 5.000 sampai 7.000 km baru bisa habis dan kita rekomendasi itu untuk diganti,” jelas dia.
Di pasar otomotif Indonesia, Maka baru memiliki satu varian kendaraan nol emisi yakni Cavalry. Maka Cavalry ini dibekali dengan baterai Lithium Ferro-Phosphate yang memiliki kapasitas 4 kWh. Pihaknya juga mengklaim bahwa motor listrik ini dapat menempuh perjalanan hingga sejauh 160 km dan itu dirasa cukup untuk penggunaan dalam kota.
Motor listrik ini juga disebutkan dapat menempuh kecepatan dari 0-60 km/h hanya dalam waktu 4,8 detik dengan kecepatan tertingginya diangka 105 km/h.
Motor listrik ini bisa dipacu dengan dua pilihan mode berkendara yaitu Hi-Torque dan Hi-Regen. Mode Hi-Torque memberikan sensasi tarikan gas dengan tenaga besar namun tetap nyaman, sedangkan mode Hi-Regen mengutamakan efisiensi energi.
Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki dari motor listrik ini, Maka Motors membanderol motor listrik ini dengan harga Rp35,85 juta.
Baca juga: Maka Motors minta pemerintah tetapkan skema subsidi motor listrik
Baca juga: Motor listrik dinilai dapat pangkas biaya operasional hingga Rp11 juta
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025