Konferensi IAEA desak perlindungan bagi skema Nonproliferasi nuklir

1 day ago 3

Wina (ANTARA) - Konferensi Umum Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) ke-69 dibuka pada Senin (15/9) di Wina, Austria, dengan berfokus pada penggunaan energi dan teknologi nuklir secara damai serta kebutuhan mendesak untuk melindungi rezim nonproliferasi nuklir global.

Dalam pesan yang disampaikan oleh Direktur jenderal Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Wina Ghada Waly, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan IAEA berperan penting dalam memastikan ilmu dan teknologi nuklir digunakan hanya untuk tujuan damai.

"Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa perangkat-perangkat ini memajukan pembangunan dan melindungi umat manusia," bunyi pesan tersebut, seraya mendesak upaya berkelanjutan untuk menghilangkan ancaman proliferasi nuklir.

Pertemuan Dewan Gubernur International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria, pada 10 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Perutusan Tetap China untuk PBB di Wina)

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa pertemuan diselenggarakan pada momen krusial, menyebut soal terorisme, konflik bersenjata, dan tergerusnya norma-norma nuklir di tengah melebarnya ketimpangan global. Dia juga mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa rezim nonproliferasi nuklir global sedang berada di bawah tekanan yang signifikan dan membutuhkan perlindungan.

Lebih dari 2.500 peserta, termasuk perwakilan negara anggota IAEA, organisasi internasional, dan organisasi nonpemerintah, menghadiri pertemuan tersebut, yang berlangsung hingga 19 September.

Para delegasi akan meninjau Laporan Tahunan 2024 dan anggaran tahun 2026 lembaga tersebut, serta membahas berbagai isu mulai dari ilmu nuklir dan penerapannya hingga keselamatan, keamanan, dan perlindungan di Ukraina, Timur Tengah, dan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK).

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |