Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan, ekspor udang Indonesia tetap meningkat meski sempat muncul isu paparan radioaktif Cesium-137, mencerminkan kepercayaan pasar global terhadap mutu, keamanan, dan daya saing produk perikanan nasional.
"Kalau menilik data, kita dari sisi ekspor udang itu masih mengalami peningkatan," kata Direktur Pemberdayaan Usaha Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Catur Sarwanto saat dikonfirmasi mengenai dampak ekspor udang Indonesia akibat sempat adanya kasuistik Cs-137 dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan, secara umum nilai ekspor perikanan selama periode Januari hingga September 2025 mencapai 4,52 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Dari jumlah itu udang masih menjadi komoditas utama ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar 1.397,23 juta dolar AS.
Baca juga: AS kembali mempercayai RI ekspor udang Rp20,4 miliar usai isu Cs-137
Kemudian diikuti tuna-cakalang-tongkol (763,51 juta dolar AS), lalu cumi-sotong-gurita (574,75 juta dolar AS), disusul rajungan-kepiting (377,65 juta dolar AS), dan rumput laut (233,86 juta dolar AS).
Sementara untuk negara tujuan, AS masih menjadi tujuan utama ekspor udang dengan pangsa 63,1 persen dari total ekspor udang Indonesia.
Ekspor ke AS periode Januari hingga September meningkat 16,3 persen (yoy). Ekspor udang bulan September 2025 bahkan tumbuh 16,6 persen dibandingkan Agustus 2025.
“Udang masih terjadi peningkatan (ekspor) sampai dengan September. Ini menunjukkan bahwa terkait kondisi yang ada, kita dapat memulihkan kondisi dengan cepat, yang dibuktikan dengan peningkatan ekspor sampai triwulan III,” ungkap Catur.
Baca juga: KKP siapkan skema sertifikasi bebas Cs-137 dukung ekspor udang RI
KKP juga mencatat lima negara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia selama Januari-September 2025 yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor 1.495,94 juta dolar AS; disusul China 812,76 juta dolar AS; ASEAN 711,99 juta dolar AS; Jepang 448,29 juta dolar AS; lalu Uni Eropa 331,32 juta dolar AS.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini memberi keterangan kepada awak media terkait Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis (6/11/2025). ANTARA/HariantoDiketahui, Indonesia kembali mengekspor udang ke Amerika Serikat (AS) senilai Rp20,4 miliar usai isu paparan Cesium-137, menandai pulihnya kepercayaan dunia terhadap kualitas, daya saing, dan penerapan standar mutu internasional produk perikanan nasional.
"Kita lepas tujuh kontainer kemarin, volumenya 106 ton, senilai 1,2 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp20,14 miliar yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan, dan memastikan kontainer bebas kontaminasi Cs-137 saat melewati RPM," kata Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Ekspor udang tersebut telah dilakukan secara bertahap dengan rincian dua kontainer dilepas pada 31 Oktober 2025, menyusul dua kontainer pada 1 November, lalu kembali diekspor dua kontainer pada 3 November, kemudian satu kontainer dilakukan pada 4 November 2025.
Baca juga: BRIN minta daerah eksportir belajar dari kasus radiasi di Cikande
Pemerintah Indonesia menegaskan, udang nasional kembali diterima masuk ke AS, setelah US Food and Drug Administration (FDA) secara resmi menetapkan Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity (CE) untuk sertifikasi bebas Cesium-137 pada produk udang.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, temuan Cs-137 pada Juli 2025 merupakan kasus lokal spesifik (site-specific contamination) pada PT BMS Cikande–Serang, bukan dari tambak, bukan dari hatchery, bukan dari sistem budidaya.
Nilai deteksi ±68 Bq/kg yang dicatat FDA berada jauh di bawah ambang Derived Intervention Level FDA (1.200 Bq/kg).
Pemerintah Indonesia kemudian memilih jalan leadership bukan dengan berargumentasi, tetapi menganut zero compromise melalui data, sains, dan official control yang dapat diverifikasi.
Baca juga: KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































