Kemenag Lampung tanam 10.250 pohon matoa dukung ekoteologi

3 weeks ago 14
menanam pohon bukan hanya tindakan ekologis, tapi juga spiritual, bentuk ibadah yang menyatu dengan cinta Tanah Air

Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemang) Provinsi Lampung melakukan gerakan penanaman pohon matoa sebanyak 10.250 guna mendukung ekoteologi yaitu menekankan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan Tuhan, termasuk lingkungan alam.

"Pohon matoa ditanam serentak di seluruh wilayah Provinsi Lampung, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon Matoa," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Erwinto, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan inisiasi Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bagian dari gerakan ekoteologi nasional dan dimaknai sebagai aksi kolektif lintas iman untuk menyelamatkan lingkungan.

"Kami menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum kebangkitan kesadaran kolektif," kata dia.

Baca juga: Hari Bumi, Kemenag tanam sejuta pohon Matoa

Baca juga: Kemenag tanam 50 ribu lebih pohon di pesantren di Jabodetabek

Ia mengatakan bahwa penanaman pohon matoa ini dilakukan serentak di Provinsi Lampung dengan dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandarlampung,

“Alhamdulillah, hari ini dari Lampung kita kirim pesan hijau untuk dunia. Dari Sai Bumi Ruwa Jurai, kita nyatakan bahwa Indonesia tidak tinggal diam,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa pengadaan bibit dilakukan secara mandiri oleh satuan kerja di lingkungan Kemenag Lampung.

"Penanaman akan terus dilanjutkan secara bertahap. Ini menjadi bukti bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama sebab menanam pohon bukan hanya tindakan ekologis, tapi juga spiritual, bentuk ibadah yang menyatu dengan cinta Tanah Air,” kata dia.

Baca juga: Kemenag jadikan masjid hingga KUA motor gerakan ekoteologi nasional

Baca juga: Hanan Attaki: Umat Islam mesti jaga keberlanjutan SDA

Baca juga: Menag minta ekoteologi masuk dalam kurikulum pendidikan agama

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |