Kemdiktisaintek dukung Indonesia perkuat konservasi dan ekowisata

4 hours ago 2
Kolaborasi penelitian internasional diperlukan guna meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, serta meningkatkan mutu dan produktivitas riset nasional agar dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Fauzan Adziman mendukung Indonesia perkuat konservasi dan ekowisata melalui kolaborasi riset, salah satunya penelitian Research Call for Wallacea 2025.

"Research Call for Wallacea adalah salah satu program kolaborasi internasional yang mendukung 17 program prioritas nasional, khususnya pada poin ke-11, yakni menjamin pelestarian lingkungan hidup," kata Fauzan melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wamendiktisaintek dorong sinergi pemerintah daerah dan universitas

Fauzan menekankan, kolaborasi penelitian internasional diperlukan guna meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, serta meningkatkan mutu dan produktivitas riset nasional agar dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, program yang diinisiasi oleh Kemdiktisaintek, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) ini bertujuan untuk menjawab isu-isu strategis dalam konservasi biodiversitas dan ekowisata pada wilayah Wallacea, dengan melibatkan akademisi, peneliti, praktisi, serta pemangku kepentingan lainnya.

Fauzan berharap, ke depannya akan terbentuk lebih banyak kolaborasi dan konsorsium penelitian guna memberikan solusi bagi berbagai tantangan di masyarakat, berdampak positif pada perekonomian, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Sementara, Direktur Eksekutif DIPI Jatna Supriatna menyatakan program ini sangat dinantikan oleh para peneliti Indonesia dan mendapat dukungan luas dari perguruan tinggi serta lembaga riset nasional dan internasional, termasuk Inggris, Belanda, dan Australia.

Baca juga: DPR dorong Kemdiktisaintek wujudkan hilirisasi riset, dukung Astacita

"Peluncuran skema pendanaan ini akan memperkuat daya tawar peneliti Indonesia dalam kolaborasi riset global, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berperan serta dalam penelitian serta melindungi keanekaragaman hayati melalui perjanjian Material Transfer Agreement (MTA)," ujarnya.

Direktur Fasilitasi Riset LPDP Ayom W. Paminto, menegaskan dukungan LPDP terhadap upaya pengembangan ekosistem riset di Wallacea.

Ia menjelaskan, fokus utama riset di Wallacea adalah biodiversitas dan sumber daya alam kawasan tersebut, termasuk hilirisasi komoditas unggulan lokal, serta peningkatan kapasitas talenta riset di wilayah Wallacea.

"LPDP mendukung program Kemdiktisaintek untuk mengembangkan ekosistem riset di wilayah Wallacea. Fokus pada riset yang selaras dengan prioritas nasional," ungkapnya.

"Bersama-sama dengan Kemdiktisaintek, LPDP akan memastikan fasilitasi pendanaan riset yang mendukung pengembangan wilayah Wallacea secara berkelanjutan," tegas Ayom.

Diketahui, program Research Call for Wallacea merupakan inisiatif yang bertujuan mendukung penelitian ilmiah di kawasan Wallacea, wilayah biogeografis unik yang kaya akan keanekaragaman hayati endemik. Untuk tahun 2025, program ini mengusung tema “Biodiversitas dan Sumber Daya Alam Wallacea: Membangun Ilmu dan Inovasi Baru”

Baca juga: Kemdiktisaintek: Rekonstruksi anggaran PTN dilakukan masing-masing

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |