Kebakaran di hotel Busan, Korsel, diduga bermula dari ruang utilitas

1 week ago 8

Busan (ANTARA) - Kebakaran mematikan di lokasi pembangunan hotel di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, pada awal pekan ini diduga bermula dari ruang utilitas yang mengelola peralatan perpipaan, kata pihak berwenang pada Minggu (16/2).

Tim investigasi gabungan yang terdiri dari polisi, pemadam kebakaran, dan lembaga lainnya membuat kesimpulan awal setelah melakukan inspeksi di lokasi kebakaran di Hotel Banyan Tree pada Jumat (14/2), yang menewaskan enam pekerja dan melukai 27 lainnya.

"Titik awal kebakaran diduga berada di dekat peralatan perpipaan di ruang terminal perpipaan. Kami akan menarik kesimpulan akhir setelah meninjau kesaksian dari para pekerja saat kejadian serta catatan waktu masuk mereka melalui CCTV," ujar seorang pejabat kepolisian.

Pihak berwenang telah mendapatkan kesaksian bahwa kebakaran diduga dipicu oleh material isolasi yang ditempatkan di dekat kolam renang di lantai pertama salah satu dari tiga bangunan di lokasi tersebut.

Pejabat mengatakan penyelidikan gabungan tersebut diharapkan akan berfokus pada penyebab kematian enam korban di lantai pertama.

Mereka juga diharapkan untuk mengonfirmasi kemungkinan bahwa kebakaran disebabkan oleh bahan mudah terbakar yang tersulut api selama pekerjaan pengelasan.

Autopsi terhadap para korban dijadwalkan berlangsung pada Senin.

Pembangunan hotel resor mewah tersebut dimulai pada April 2022 dan rencananya akan dibuka pada paruh pertama tahun ini.

Menyusul kebakaran di lokasi konstruksi hotel di Busan, Kementerian Ketenagakerjaan memerintahkan pemeriksaan keselamatan di sekitar 1.000 lokasi pembangunan.

Kementerian mengatakan akan melakukan inspeksi langsung di lokasi pembangunan, di mana tahap akhir konstruksi yang melibatkan pemasangan bahan isolasi sedang berlangsung.

Sumber : Yonhap-OANA

Baca juga: Kebakaran di lokasi pembangunan hotel di Korsel sebabkan 6 orang tewas

Baca juga: Tujuh tewas akibat kebakaran hotel di Korsel

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |