Yerusalem (ANTARA) - Israel bersikeras tidak akan mundur dari Koridor Philadelphi yang terletak di perbatasan Jalur Gaza--Mesir, dan tetap akan menjadikannya zona penyangga, kata Kepala Pertahanan Israel, Israel Katz, Kamis (27/2).
"Koridor Philadelphi akan tetap menjadi zona penyangga, seperti halnya perbatasan (Israel dengan) Lebanon dan Suriah," kata Katz dalam pernyataannya seperti dikutip Channel 12 Israel.
Israel dijadwalkan mulai menarik pasukannya dari koridor sepanjang 14 kilometer tersebut pada Sabtu (29/2), sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Namun, seorang pejabat Israel pada Kamis memastikan bahwa Tel Aviv tidak akan menarik diri dari koridor tersebut pada hari yang telah dijadwalkan.
"Kami tidak akan meninggalkan Koridor Philadelphi," kata pejabat itu kepada media siaran publik KAN.
Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan Hamas "kembali berkeliaran di perbatasan kami dengan truk pikap dan senjata, serta tidak akan membiarkan mereka mempersenjatai dirinya melalui penyelundupan."
Tentara Israel merebut koridor tersebut dalam perang genosida mereka di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 48.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan wilayah kantong Palestina tersebut.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari gerakan perlawanan Palestina Hamas terkait dengan pernyataan Israel tersebut.
Perang genosida Israel di Gaza dihentikan sementara menyusul perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Kepala Pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serangan brutalnya di wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Anwar: Malaysia-Jepang berencana bangun sekolah, rumah sakit di Gaza
Baca juga: Turki berharap Rusia, China tekan Israel terkait dengan situasi Gaza
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025