Jakarta (ANTARA) - Inisiatif Strategis Transportasi (INSTRAN) mengusulkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno agar melibatkan Direktorat Lalu Lintas Polda Jaya dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mensterilkan jalur Transjakarta dari kendaraan pribadi.
"Dalam hal ini mungkin dengan Ditlantas Polda Metro Jaya kemudian BKO (Bawah Kendali Operasional) Pangdam Jaya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, juga Satpol PP untuk sterilisasi jalur," kata Ketua Umum INSTRAN Budi Susandi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: DKI harapkan polisi terapkan tilang elektronik di jalur TransJakarta
Usulan tersebut mengemuka karena INSTRAN berpendapat meskipun Transjakarta memiliki 14 koridor, namun tidak ada satu pun yang steril dari kendaraan pribadi. Selain itu, Budi juga menyoroti video yang beredar di media sosial, memperlihatkan kendaraan pejabat negara masuk jalur Transjakarta.
"Seharusnya mereka lebih paham bahwa busway ini hanya didedikasikan untuk pelayanan Transjakarta," ujar dia.
Karena itu, sambung dia, koordinasi antara para penegak hukum dibutuhkan guna mengoptimalkan sterilisasi jalur.
Adapun sterilisasi jalur Transjakarta penting dilakukan untuk memastikan perjalanan yang lancar dan terukur waktu tempuh serta jarak jeda antara satu bus dengan bus lainnya. Pada akhirnya, sambung dia, akan lebih banyak pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum.
Baca juga: Tim gabungan lakukan sterilisasi jalur TransJakarta
Sterilisasi jalur Transjakarta menjadi salah satu program usulan 100 hari INSTRAN untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.
Ini, kata Budi, mendukung janji kampanye para pemimpin baru Jakarta itu yang menyatakan komitmen kuat untuk mendorong warga Jakarta agar beralih ke transportasi umum.
Baca juga: Ketua DPRD DKI minta dilakukan sterilisasi jalur TransJakarta
"Dan kami sangat mendukung itu, karena itu sudah menjadi amanat dari regulasi yang sudah ada. Baik regulasi yang ada di pusat, maupun yang ada di daerah Jakarta," kata Budi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
