Jakarta (ANTARA) - Hangtuah Jakarta tampil sebagai kejutan terbesar dalam persaingan IBL 2025 dengan menjadi pemimpin klasemen IBL 2025 hingga pekan keenam, dengan catatan impresif delapan kemenangan dari 10 pertandingan.
Catatan ini menyamai persentase kemenangan juara bertahan Pelita Jaya Jakarta, meskipun mereka baru memainkan lima laga musim ini.
Berdasarkan catatan IBL, dari empat tim yang telah menjalani 10 laga sejauh ini, Hangtuah menunjukkan performa paling stabil dibandingkan Dewa United Banten (7-3), Kesatria Bengawan Solo (7-3), dan Satya Wacana Salatiga (2-8).
Kemenangan beruntun dalam lima pertandingan terakhir semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan pada musim ini.
Tim asuhan Wahyu Widayat Jati mungkin tidak dikenal sebagai tim dengan serangan paling produktif. Berdasarkan data statistik, mereka hanya mencatatkan rata-rata 79,2 poin per pertandingan.
Baca juga: Pelatih ungkap penyebab dua kekalahan berturut-turut Satria Muda
Namun, Hangtuah unggul di sektor pertahanan dengan menjadi tim dengan pertahanan terbaik di liga sejauh ini. Hingga pekan keenam, mereka hanya kebobolan rata-rata 68,7 poin per pertandingan, catatan terbaik di antara 14 kontestan IBL 2025.
Dari 10 pertandingan yang telah dimainkan, Hangtuah meraih tiga kemenangan dari empat laga kandang (3-1) dan menunjukkan ketangguhan luar biasa dalam laga tandang dengan lima kemenangan dari enam pertandingan (5-1).
Dua kekalahan yang mereka alami terjadi saat menghadapi Dewa United di kandang sendiri (70-81) dan saat bertandang ke Britama Arena melawan Satria Muda Pertamina Jakarta (85-72).
Keberhasilan Hangtuah musim ini tidak terlepas dari performa apik para pemain kunci mereka.
Rakeem Chrismast, bigman asing dua arah andalan mereka, mencatatkan rata-rata 17,2 poin dan 10,2 rebound per pertandingan, termasuk 8,4 defensive rebound per game. Dominasi Chrismast di bawah ring menjadi faktor penting dalam kekuatan pertahanan Hangtuah.
Baca juga: Kesatria Bengawan Solo taklukkan Pacific Caesar Surabaya
Sementara itu, Adonys Henriquez dari Republik Dominika menjadi sosok sentral dalam skema permainan Hangtuah. Henriquez tidak hanya menjadi mesin pencetak angka dengan rata-rata 19,5 poin per game, tetapi juga memiliki kontribusi besar dalam aspek lain dengan 7,5 rebound dan 7,4 assist per pertandingan.
Dari jajaran pemain lokal, Hangtuah juga memiliki beberapa nama yang memberikan kontribusi signifikan. Diftha Pratama mencetak rata-rata 9,6 poin per pertandingan, disusul oleh Fisyaiful Amir (7,8 poin) dan Althof Dwira Satrio (5,5 poin).
Dengan performa stabil dan skema permainan yang solid, Hangtuah kini berada di jalur tepat untuk kembali ke babak playoff. Pada musim lalu, tim ini harus berjuang di penghujung musim untuk bisa lolos ke babak playoff, dan hasilnya pun gagal.
Performa Hangtuah Jakarta yang bahkan bisa mengalahkan Pelita Jaya Jakarta menunjukkan bahwa tim-tim IBL lain juga memiliki peluang berkompetisi merebut gelar juara.
Baca juga: Bintang NBA Damian Lillard kembali beri perhatian pada IBL
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025