Garut (ANTARA) - Organisasi istri pegawai pemerintahan, Dharma Wanita Persatuan (DWP), menggelar bakti sosial berupa penyaluran bantuan kebutuhan pangan dan uang tunai dengan total Rp134 juta untuk korban gempa bumi yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Bantuan yang kami berikan 134 (paket) sembako, seharga masing-masing Rp200 ribu dan total uang Rp134 juta, jadi nanti akan berikan kepada camat sesuai data nama-nama yang sudah tertera," kata Ketua Bidang Sosial dan Budaya DWP Pusat Tanti Azhar saat penyerahan bantuan untuk korban gempa bumi yang diterima langsung Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin di Garut, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran bantuan itu bentuk kepedulian DWP kepada korban bencana alam, dengan tujuan meringankan beban pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Pihaknya terus berupaya membangun semangat kebersamaan, salah satunya menggelar kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan paket pangan dan uang tunai untuk korban gempa di Garut.
"Kami memahami kebersamaan dan gotong royong adalah nilai luhur yang harus kita jaga, membantu dan berbagi kebahagiaan dengan masyarakat Garut," katanya.
Ia mengatakan DWP mendapatkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang gempa bumi itu telah menyebabkan rumah-rumah warga rusak. Sebanyak 134 penerima bantuan tersebar di Kecamatan Cisurupan, Samarang, dan Sukaresmi, sedangkan paling banyak di Kecamatan Pasirwangi.
Baca juga: Pj Bupati Garut pastikan penanganan cepat daerah terdampak gempa
Ia berharap, bantuan yang disalurkan melalui pemerintah daerah setempat itu dapat memberikan manfaat dan menjadi berkah bagi korban gempa bumi di daerah setempat.
"Semoga dapat manfaat bagi yang menerimanya dan membawa keberkahan bagi kita semua," katanya.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyampaikan terima kasih atas perhatian DWP melalui pemberian bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam.
Ia memastikan bantuan DWP dan lembaga manapun yang dipercayakan penyaluran kepada Pemkab Garut sampai dan tepat sasaran kepada korban gempa bumi.
"Saya yakin bahwa bantuan yang diberikan itu sangat bermanfaat, saya selalu mengatakan bantuan harus tepat sasaran, bantuan harus sampai kepada sasaran, tidak boleh ada hal-hal yang tercecer bukan untuk sasaran," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Garut daerah rawan bencana alam, salah satunya gempa bumi, sedangkan terbesar selama 2024 sudah terjadi dua kali gempa besar menyebabkan kerusakan rumah warga.
"Setiap tahun tidak pernah berhenti, kalau hujan banjir dan longsor, kalau panas kekeringan, kalau ada gempa pasti kebagian Garut ini, gempa besar saja satu tahun ini (2024) sudah dua kali yang membawa dampak kerugian," katanya.
Baca juga: BNPB transfer dana bantuan untuk korban gempa di Garut
Baca juga: BMKG: 106 kali gempa guncang Jawa Barat selama Januari 2025
Baca juga: BPBD Garut: Bencana gempa belum ditetapkan status tanggap darurat
Pewarta: Feri Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025