Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut sebanyak 840 RW dari 2.748 RW di Jakarta belum memiliki bank sampah.
"Angkanya masih cukup banyak, dan target kami selama 100 hari ke depan, 840 RW yang belum punya bank sampah, belum membentuk bank sampah, maka wajib membentuk bank sampah tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto di Jakarta, Kamis.
Baca juga: DLH DKI antisipasi peningkatan sampah selama Ramadhan mengacu Pergub
Asep menjelaskan, kewajiban satu RW memiliki satu bank sampah itu menjadi hal yang memang harus dipercepat. Kalau tidak, nantinya pada saat pemberlakuan retribusi akan menyulitkan masyarakat.
Menurut Asep, saat ini hanya sekitar 30 hingga 40 persen warga di setiap RW yang menjadi nasabah bank sampah.
Jika nantinya instruksi itu sudah resmi dikeluarkan, maka hal tersebut akan menjadi alat ukur kerja dari setiap kecamatan hingga kelurahan dalam memilah sampah.
Baca juga: Jakpus targetkan 50 bank sampah tingkat RW terbentuk dalam 2 minggu
"30 persenan warga di RW tersebut, itu yang memang menjadi nasabah bank sampah. Itu 30 persen paling top. Tapi saat ini rata-rata masih di bawah itu," jelas Asep.
Oleh karenanya Asep pun berharap, dengan adanya aturan soal retribusi sampah rumah tangga, jumlah nasabah bank sampah akan meningkat, sehingga operasional bank sampah dapat lebih optimal.
Baca juga: DKI sempurnakan cerobong asap di RDF Plant Rorotan agar tidak berbau
"Kami berharap, dengan pemberlakuan retribusi itu nantinya, nasabah bank sampah akan bertambah. Maka operasional dari bank sampah tersebut bisa terpenuhi. Dan kami saat ini juga, dalam waktu dekat, akan melakukan kerjasama PKS antara Bank Sampah Hidup dengan Offtaker (pihak yang membeli produk atau layanan),” kata Asep.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025