Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan harga dan stok pangan, terkendali di Pasar Santa, Jakarta Selatan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.
"Kami cek, stoknya tersedia dan fluktuasi harga ada, tetapi masih wajar, terkendali. Jadi, sekali lagi jangan panik," kata Teguh kepada wartawan di Pasar Santa Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama jajaran memantau perkembangan harga berbagai kebutuhan pokok dan juga stok menjelang Ramadhan atau setelah itu adalah Idul Fitri.
Teguh mengatakan dalam peninjauan bersama Perumda Pasar Jaya itu ditemukan harga komoditi pangan yang sudah naik mulai dari daging sapi, telur, cabai dan beras.
Dari peninjauan itu, diperkirakan permintaan bahan pangan akan meningkat.
Baca juga: Jaksel siapkan pasar murah jelang Ramadhan
"Kemungkinan akan meningkat sekitar 7,53 persen untuk komoditas cabai merah keriting hingga sampai 17,38 persen untuk daging sapi," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyatakan telah menyiapkan pangan strategis yakni beras, daging sapi, daging kerbau, daging ayam, telur, minyak goreng dan gula pasir.
Maka itu, lanjut dia, diharapkan masyarakat tak melakukan pembelian secara berlebihan karena panik (panic buying) menjelang Ramadhan.
"Jangan sampai masyarakat 'panic buying' karena kami Pemprov DKI Jakarta senantiasa menyiapkan stok ketersediaan pangan menjelang Ramadhan ini dalam jumlah yang cukup," kata Eliawati.
Ditekankan, agar masyarakat untuk membeli secara bijak menyesuaikan kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: DKI gencarkan kegiatan pangan murah guna stabilkan harga pangan
Pemerintah Provinsi DKI, tegasnya, siap memastikan stok pangan memadai.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi saat Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah daging sapi merupakan komoditas yang mengalami peningkatan permintaan paling tinggi di masyarakat, yakni mencapai 17,38 persen dari kebutuhan normal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan saat itu permintaan komoditas ini naik sebanyak 1.028 ton dari kebutuhan normal 5.901 ton per bulan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025