Budi Waseso: Pramuka kebutuhan utama untuk bangun karakter pemuda

4 weeks ago 18
Pramuka adalah kebutuhan utama dalam membangun karakter pembinaan kepemudaan serta penguatan ketahanan bangsa

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan pramuka menjadi salah satu sarana strategis dalam membangun karakter pemuda.

"Mari kita tinggalkan paradigma lama yang memandang pramuka sebagai kegiatan tambahan. Pramuka adalah kebutuhan utama dalam membangun karakter pembinaan kepemudaan serta penguatan ketahanan bangsa," kata Budi Waseso di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.

Hal itu dia sampaikan usai melantik dan mengukuhkan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka provinsi setempat masa bakti 2025-2030.

Pada saat bersamaan Aisyah Thisia Agustiar Sabran juga dilantik sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalteng.

Baca juga: Sri Sultan: Pramuka harus jadi garda terdepan dalam ketahanan sosial

Dia menegaskan Gerakan Pramuka tidak lahir hanya sebagai organisasi yang berisi kegiatan semata, tetapi sebagai gerakan pendidikan transformatif, sebuah metode pendidikan non-formal yang telah teruji. Ilmu pengetahuan, kemandirian, dan jiwa sosial, dipadukan untuk membentuk manusia Indonesia yang berkarakter.

"Bangun sinergi yang kuat. Dari sinergi inilah, lahir program-program inovatif yang berakar pada kebutuhan nyata generasi muda kita, sekaligus berpijak pada nilai-nilai dasar kepramukaan yang telah terbukti sepanjang sejarah," tutur Budi Waseso.

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran selalu Ketua Mabida Gerakan Pramuka juga berharap terjalin kolaborasi bersama dalam memajukan Gerakan Pramuka.

Baca juga: Membentuk generasi berkarakter melalui Pramuka

"Dengan Gerakan Pramuka, generasi muda diharap terhindar dari berbagai perilaku negatif," ucapnya.

Ia mengatakan Gerakan Pramuka juga sebagai upaya menciptakan SDM unggul berkarakter untuk pembangunan Kalteng yang lebih berkah, maju, sejahtera, dan bermartabat menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, untuk menghadapi tantangan berat globalisasi dan digitalisasi, anak-anak tidak cukup hanya pintar secara akademis, tetapi juga harus tertanam sikap, cara berpikir, serta karakter yang baik dan kuat di dalam diri mereka, dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal.

Baca juga: Hari Pramuka 14 Agustus: Sejarah singkat gerakan pramuka Indonesia

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |