BMKG tegaskan efisiensi anggaran tak pengaruhi peran RI tingkat global

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa efisiensi anggaran tahun 2025 sama sekali tidak mempengaruhi peran Indonesia di tingkat global, sebagai vice president Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), khususnya untuk komisi layanan.

“Nah efisiensi tidak mengurangi peran kami, sebagai vice president organisasi meteorologi dunia itu, karena kalau biasanya kami melakukan internasional meeting secara offline, bisa kami lakukan lewat zoom, dan pihak asing itu yang datang ke Indonesia,” kata Dwikorita dalam wawancara program siniar bersama ANTARA TV di Gedung Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Senin malam.

Baca juga: Istana: Tidak benar anggaran BMKG dipangkas 50 persen

Ia menambahkan bahwa BMKG juga memastikan layanan informasi cuaca, iklim hingga deteksi gempa dan peringatan dini tsunami kepada masyarakat di seluruh Indonesia tetap berjalan normal selama 24 jam.

Hal tersebut, menurutnya, juga termasuk untuk layanan informasi peringatan dini tsunami kepada 25 negara di Samudera Hindia dan 10 negara ASEAN. Puluhan negara tersebut juga memanfaatkan pengintegrasian sistem monitoring gempa bumi dan peringatan dini tsunami (InaTEWS) milik Indonesia yang dioperasikan oleh BMKG.

“Tidak ada laporan kalau layanan itu terganggu, juga bagi 10 negara di ASEAN. Intinya mau ada efisiensi atau tidak, gak ada dampaknya. Boleh di cek, informasi cuaca dari laman internet BMKG masih terus aktif, juga informasi seputar gempa - peringatan dini tsunami mulai dari sms blast dan seluruh kanal media sosial BMKG juga terus berjalan bertubi-tubi (tanpa henti),” imbuhnya.

Dalam hal ini, dia mengajak para jurnalis terus menjadi mitra strategis BMKG dalam menyebarluaskan informasi seputar cuaca, iklim hingga gempa bumi dan tsunami, sehingga bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan diharapkan dapat mengurangi dampak risiko potensi bencana yang ditimbulkan, seperti kerusakan infrastruktur ataupun korban jiwa.

"Pesan kami mohon jangan kami ditinggalkan, tetap terus didampingi, karena itu membuat pesan kami menjadi relevan sampai ke masyarakat. Kami sangat membutuhkan bekerja sama dengan jurnalis, terima kasih sekali atas kepercayaan dan dukungan para jurnalis dan media," kata Dwikorita.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, (13/2), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa anggaran terkait dengan peringatan dini cuaca, iklim, deteksi gempa dan tsunami mengalami kenaikan signifikan usai adanya rekonstruksi anggaran.

Pada awalnya di tengah kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025, anggaran BMKG untuk peringatan dini senilai Rp5.642.000.000, kemudian setelah adanya kebijakan rekonstruksi anggaran,a bertambah menjadi Rp191.629.705.175.

Baca juga: Humaniora sepekan, CKG dimulai hingga efisiensi anggaran

Baca juga: BMKG: Anggaran peringatan dini gempa naik signifikan usai rekonstruksi

Secara rinci dia menjabarkan bahwa untuk peringatan dini gempa bumi dari Rp8,4 miliar saat pagu sebelum rekonstruksi, melompat menjadi Rp28,572 miliar dan juga meningkat signifikan adalah untuk layanan publik, yaitu memberikan informasi dan peringatan dini cuaca, iklim, gempa, dan tsunami di seluruh wilayah Indonesia melalui UPT-UPT di 190-an UPT BMKG di seluruh Indonesia.

"Dari anggaran semula adalah Rp5.642.000.000, kemudian ini melesat menjadi Rp191 miliar," kata dia.

Diketahui sebagaimana diatur dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-75/MK.02/2025 tanggal 13 Februari 2025, pagu anggaran BMKG untuk tahun 2025 secara keseluruhan dari hasil rekonstruksi menjadi senilai Rp1,781 triliun, dari sebelumnya senilai Rp1,403 triliun.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |