Barantin: Penyederhanaan sistem preborder percepat proses karantina

3 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean mengatakan penyederhanaan sistem preborder dapat mempercepat proses karantina barang yang masuk ke Indonesia.

“Konsep preborder ini sesungguhnya kita ingin semua terkait dengan karantina Itu selesai di negara asal, sebelum barang itu sampai ke Indonesia,” kata Sahat saat ditemui di Gedung Pelindo Regional II Jakarta Utara, Selasa.

“Jadi semua dokumen, sertifikat, dan lainnya bisa dikirim secara elektronik, lalu dikirim dan ketika sampai di Indonesia, kita tinggal crosscheck, sehingga membuat layanan karantina bisa lebih sederhana,” ujar dia menambahkan.

Lebih lanjut, Sahat menjelaskan bahwa karantina preborder sendiri pada hakikatnya adalah sistem pengawasan yang dilakukan di negara asal sebelum komoditas tiba di wilayah Indonesia.

"Ini adalah langkah preventif untuk menjamin keamanan hayati sejak dari hulu, sekaligus mempercepat alur logistik dan meminimalkan potensi penolakan di pelabuhan masuk,” kata Sahat.

Ia melanjutkan, sistem preborder dijalankan melalui kerja sama dengan otoritas karantina negara asal, berdasarkan persyaratan teknis yang telah disepakati.

Pengujian kesehatan dan kelayakan komoditas dilakukan di laboratorium yang telah teregistrasi, dan jika diperlukan, Barantin turut melakukan audit ke negara asal, terutama bila ditemukan indikasi ketidaksesuaian atau risiko tinggi.

Sahat kemudian merinci empat hal penting yang perlu dipahami bersama terkait karantina preborder, yaitu sebagai langkah edukatif dan preventif; mengandalkan kepercayaan dan kerja sama internasional termasuk pengakuan laboratorium dan protokol pengujian; pelaku usaha berperan dalam memastikan kepatuhan sejak dari sumber atau negara asal; dan preborder adalah bagian dari penguatan daya saing ekspor karena dapat meningkatkan kecepatan pelayanan dan efisiensi biaya logistik.

Sahat juga mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk membuat sistem preborder karantina yang mementingkan beberapa hal krusial.

“Seperti tadi yang saya sampaikan terkait dengan efisiensi biaya, kecepatan waktu, sama transparansi itu yang menjadi indikator kita,” ujar Sahat.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |