Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan delegasi British Group Inter-Parliementary Union (BGIPU) guna memperkuat hubungan bilateral Indonesia - Inggris.
Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu Indonesia berkomitmen untuk memperdalam kerja sama perdagangan multilateral yang berlandaskan prinsip kesetaraan dan keadilan, guna mewujudkan praktik perdagangan yang lebih adil.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan dan meningkatkan investasi antara kedua negara.
“Sebagai langkah konkret, Indonesia saat ini tengah dalam proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Untuk itu, Indonesia berkeinginan untuk mempelajari pengalaman Inggris dalam menyelesaikan proses aksesi CPTPP,” ujarnya.
Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris selama ini telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam beberapa tahun terakhir.
Pada periode Januari sampai dengan November 2024, total perdagangan bilateral tercatat mencapai 2,6 miliar dolar AS, meningkat 1,6 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Investasi Inggris di Indonesia berfokus pada sektor-sektor strategis, seperti pertambangan, pertanian dan perkebunan, serta industri makanan.
Selain itu, terdapat juga kerja sama di bidang pendidikan, yang ditunjukkan dengan pendirian King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
Airlangga menilai, langkah tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan kualitas SDM di Indonesia, seiring dengan upaya untuk memperkuat kompetensi tenaga kerja di berbagai sektor.
“Secara keseluruhan terdapat 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yang menjadi salah satu inisiatif utama dalam mendukung transformasi ekonomi,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan perkembangan proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).
"Pemerintah Indonesia akan menyerahkan initial memorandum pada bulan Maret 2025 di Paris, Prancis. Dokumen tersebut menjadi langkah awal dalam menegaskan komitmen Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan memperkuat kerja sama ekonomi global,” ungkapnya.
Melalui kesempatan yang sama, delegasi BGIPU menyatakan minatnya untuk terus mempelajari berbagai agenda strategis yang tengah dikembangkan oleh Indonesia, termasuk transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (EV), standar Environmental, Social, and Governance (ESG), serta ketahanan pangan dan energi.
Adapun delegasi BGIPU yang dipimpin oleh Rt Hon Graham Stuart MP terdiri dari perwakilan beberapa partai politik di Inggris, yakni dari Partai Buruh, Partai Konservatif, dan Partai Liberal Demokrat.
Baca juga: Menko Airlangga bertemu Delegasi Inggris bahas Keketuaan ASEAN 2023
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025