Jakarta (ANTARA) - Indonesia kembali mencatatkan namanya di kancah internasional lewat lima dokumen bersejarah yang resmi masuk dalam Register Internasional Memory of the World UNESCO.
Pengakuan ini bukan sekadar tentang arsip lama atau naskah kuno, melainkan tentang kisah besar bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dokumen-dokumen ini merekam jejak penting perjalanan Indonesia dan menyimpan nilai berharga, tak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi dunia.
Baca juga: Ponorogo gelar pertunjukan reog serentak rayakan status WBTB UNESCO
Daftar 5 warisan dokumenter yang baru ditetapkan
Pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung dari 2 hingga 17 April 2025 di Paris, Perancis, Indonesia berhasil meregistrasikan lima warisan dokumenter sebagai bagian dari Memory of the World (MoW) UNESCO.
Kelima dokumen bersejarah tersebut antara lain:
- Arsip Tarian Khas Mangkunegaran periode 1861-1944
- Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian
- Karya-karya Hamzah Fansuri (pengajuan bersama Indonesia dan Malaysia)
- Surat-surat dan Arsip Kartini (pengajuan bersama Indonesia dan Belanda)
- Arsip Lahirnya ASEAN periode 1967-1976 (pengajuan bersama Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand)
Keputusan ini menjadi bagian dari penetapan 74 nominasi baru Memory of the World oleh UNESCO dari total 122 nominasi yang diajukan negara-negara anggota.
Dengan bertambahnya lima dokumen ini, Indonesia kini memiliki total 16 warisan dokumenter yang diakui dunia. Sebelumnya, beberapa dokumen penting seperti Arsip VOC, Naskah La Galigo, Babad Diponegoro, hingga Pidato Soekarno “To Build The World Anew” telah lebih dulu masuk dalam daftar ini.
Baca juga: Kabupaten Cirebon kini memiliki 18 warisan budaya tak benda
Apa itu Register Internasional Memory of the World?
Register Internasional Memory of the World adalah sebuah daftar bergengsi milik UNESCO yang berisi kumpulan warisan dokumenter paling berharga di dunia. Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen penting yang menyimpan nilai sejarah, budaya, dan kemanusiaan tersebut bisa tetap terjaga, terlindungi, dan diakses oleh semua orang tanpa hambatan.
Fokus utamanya adalah:
- Melindungi warisan dokumenter dunia, terutama di wilayah yang rentan konflik atau bencana
- Memberikan akses universal terhadap warisan dokumenter yang bernilai tinggi
- Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya dokumentasi sejarah bagi generasi mendatang
Dengan adanya program ini, Indonesia tak hanya menunjukkan kontribusi aktif di kancah dunia, tapi juga membuktikan bahwa warisan dokumenter bangsa bisa sejajar dengan arsip-arsip berharga lainnya dari berbagai negara.
Langkah ini menjadi bagian dari soft diplomacy Indonesia, sekaligus cara memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Tanah Air ke mata dunia. Sebuah bentuk investasi intelektual yang bukan hanya memperkuat citra positif Indonesia secara global, tapi juga menjaga warisan bangsa untuk masa depan.
Baca juga: Indonesia ajukan tempe, Jaranan dan Teater Mak Yong ke UNESCO
Baca juga: Makanan khas Mandar Jepa segera diusulkan jadi warisan budaya UNESCO
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025